Seimbang

Just a random notes, selamat membaca :)

Apa jadinya kalau semisal gue gak pernah ada. Gue gak pernah terlahir sebagai gue yang sekarang. Kenapa gue gak tercipta sebagai pasir dipesisir pantai aja..


atau jadi rumput yang melambai lambai didasar laut..


Kalau gue gak ada, emang gak ada pengaruh apa apasih buat dunia, karena mungkin gue gak punya kontribusi apa-apa buat negara apalagi dunia haha. Tapi selama gue masih ada diperedaran, gue bakal terus mempertanyakan.

Hidup – mati, simple as that.

Hidup akan selalu seperti dua sisi mata koin, kalau dilempar keatas pilihannya cuman dua, jatuh dengan sisi mata uang diatas atau sebaliknya. Kita harus berani ambil resiko dan siap menerima apa yang bakal terjadi dihidup kita.
 
Kalau ditanya "pernah gak sih nyesel lahir ke dunia?" Gue bakal jawab, "tergantung situasi". Karena sebelum gue lahir kedunia, gak ada pertanyaan kayak gini, "apa lo mau menjalani kehidupan didunia fana ini?", dan kalau pun ada, gue gak pernah sadar pernah ditanya begitu sama Sang Pencipta. Gue lahir begitu aja, tumbuh dan berkembang gitu aja, melalui proses yang sedemikian rupa.  Kadang gue merasa beruntung banget waktu kebahagian terus terusan berpihak ke gue. Tapi, namanya hidup, ada suka dukanya, ada bahagia sama sedihnya, ada banyak hal yg bikin merana dan akhirnya bikin jadi pesimis dan ngerasa kalau gak seharusnya gue ada.

Tapi gue bersyukur, gue ada dibumi yang datar ini, karena cuman dengan bersyukur segalanya bakal terasa lebih indah dan bisa dinikmati.

Makin kesini, gue juga makin sadar, gue makin harus berfikir dewasa. Hidup ini gak selamanya pahit, mau sampai kapan ribut sama keadaan. Bedanya gue dengan orang lain, mungkin sebagian orang terlalu gampang menyampaikan, terlalu mudah menceritakan. Sedangkan gue selalu berfikir, gak semua orang bisa  sepeduli itu, gak semua orang benar benar menyerap yang mereka dengar, karena banyak dari mereka yang cuma penasaran.

Hmm, gue punya saran buat semuanya, kalau hidup kalian terlalu rumit buat dijalanin, coba buat segalanya jadi sesimple mungkin. Kuncinya satu, diseimbangin.


Seperti simbol Yin dan Yang, menggambarkan keseimbangan satu unsur dengan unsur yang lain. Simbol yang mendeskripsikan sebuah kekuatan yang saling berhubungan dan berlawanan namun saling membangun satu sama lain.

Pertanyaannya, apanya yang diseimbangin?
Semuanya. Iya semuanya. Hidup memang penuh dengan makna, dalam kehidupan kita harus terus bergerak dan maju. Munafik kalau ada orang yang mengklaim dirinya selalu berbuat baik. Teruslah perbaiki diri.

Takdirnya, gue emang harus ada. Kita emang harus mainin perann didunia. Jadi apa gue dan jadi apa kalian, nikmatin segalanya tanpa harus menyalahkan siapa – siapa.

Comments

  1. gile gile gile sekalinya nulis dalem amet junjungan wqwqwq

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Hidup

PKL (Hari Terakhir)

Biodata Paling Gaul